- Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru Gantikan Sri Mulyani!
- Viral! Sopir Bank Jateng Anggun Gondol Rp 10 Miliar, Ditangkap di Gunungkidul dengan 3 Karung Uang!
- Prabowo Reshuffle Kabinet Merah Putih: Lima Menteri Out, Siapa yang Masuk?
- Erick Thohir Ungkap Perkembangan Terbaru Adrian Wibowo Bergabung dengan Timnas Indonesia
- Mahasiswa Akuntansi UMG Ajak Anak SD Roomo Berkreasi dan Belajar Wirausaha
- Mahasiswa KKN 29 UMG Ciptakan Alat Pendeteksi Kualitas Udara di Desa Roomo
- Fakta di Balik Isu Gudang Garam PHK Massal: Ribuan Karyawan Terancam Kehilangan Pekerjaan
- Nadiem Makarim Jadi Tersangka Korupsi Chromebook Rp 1,98 Triliun!
- Pasangan Kekasih di Semarang Kena Tangkap Gegara Buang Janin Hasil Aborsi Ilegal!
- Brave Pink, Hero Green, Resistance Blue: Warna Viral yang Guncang Medsos!
Tragedi Demo 2025: 10 Nyawa Melayang, Gen Z Wajib Tahu Cerita Pilu di Balik Aksi!

Keterangan Gambar : Ilustrasi Demonstrasi. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Aksaramuda.com - Yo, Gen Z! Lagi asyik scroll X, tiba-tiba timeline penuh kabar duka: 10 orang tewas dalam demo ricuh 28 Agustus-2 September 2025 di berbagai kota Indonesia. Dari driver ojol dilindas rantis Brimob sampai pegawai DPRD terjebak kebakaran, kisah-kisah ini bukan cuma berita, tapi pengingat buat kita soal dampak aksi massa. Komnas HAM ungkap fakta kelam, dan gelombang protes masih berlanjut. Menurut Aksaramuda.com, ini momen buat kita refleksi: suara rakyat penting, tapi gimana caranya biar damai? Yuk, kita bedah detailnya biar clear, dari daftar korban sampai apa yang bikin demo ini meledak!
Kronologi Kelam: 10 Korban Jiwa di Berbagai Kota Gelombang demo yang dimulai 28 Agustus 2025 bikin geger Jakarta, Makassar, Yogyakarta, hingga Manokwari. Komnas HAM mencatat 10 korban tewas akibat bentrokan, kebakaran, sampai dugaan kekerasan aparat. Di Jakarta, Affan Kurniawan (21), driver ojol, tewas dilindas kendaraan taktis Brimob di Pejompongan pada 28 Agustus. Saksi mata bilang mobil itu melaju kencang, bikin Affan nggak sempat menghindar. Di Makassar, tiga pegawai DPRD – M Akbar Basri (26), Sarinawati (25), dan Syaiful (43) – tewas terbakar saat gedung DPRD dibakar massa. Satu lagi, Rusdamdiansyah (21), dikeroyok karena dituduh intel di Jalan Urip Sumoharjo. Yogyakarta kehilangan Rheza Sendy Pratama (21), mahasiswa Amikom, yang tewas dalam bentrokan di Ring Road Utara. Di Solo, Sumari (60), pengemudi becak, meninggal diduga karena gas air mata memperburuk penyakit jantungnya. Lalu, ada Andika (16), siswa SMK di Jakarta, yang tewas akibat luka di kepala. Di Manokwari, Septinus Sesa meninggal saat aksi blokade. Dua korban lain, termasuk Iko Julian Junior, juga dilaporkan tewas, tapi detailnya masih diselidiki.
Apa Pemicu Demo Jadi Chaos? Aksi ini dipicu kemarahan publik atas tunjangan DPR Rp50 juta per bulan, di tengah ekonomi rakyat yang lagi susah. Mulai dari buruh, mahasiswa, sampai driver ojol turun ke jalan, menuntut keadilan dan reformasi. Tapi, situasi memanas: di Jakarta, video Affan dilindas viral di X, bikin tagar #ACAB dan #1312 rame, nunjukin kemarahan netizen pada dugaan kekerasan polisi. Di Makassar, pembakaran gedung DPRD jadi simbol amarah, tapi malah makan korban jiwa. Menurut Aksaramuda.com, ini nunjukin betapa cepatnya emosi publik bisa berubah jadi anarkis kalau nggak dikelola baik. BEM SI bahkan udah rencanain demo lanjutan pada 2 September, dengan 11 tuntutan, termasuk reformasi upah dan penghapusan outsourcing.
Baca Lainnya :
- Sri Mulyani Janji: 2026 Bebas Pajak Baru, Gen Z Tetap Cuan!0
- Drama Penjarahan Rumah Ahmad Sahroni! Politisi Kontroversial Lapor ke Polisi0
- Tragedi Demo Ricuh: 2 Driver Grab Tewas, 3 Luka Parah!0
- Prabowo Tegas Perintahkan TNI-Polri Hajar Perusuh dan Penjarah!0
- PAN Nonaktifkan Eko Patrio dan Uya Kuya dari DPR RI Gara-Gara Joget Viral di Tengah Demo Rakyat? 0
Respons Aparat dan Pemerintah: Maaf sampai Penyelidikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo minta maaf atas kematian Affan, dan tujuh anggota Brimob yang terlibat udah ditahan buat diselidiki. Di Makassar, BPBD setempat konfirmasi kerugian materiil capai Rp253 miliar karena kerusuhan. Presiden Prabowo juga tegas perintahkan TNI-Polri tindak pelaku anarkis, tapi tetap dukung aspirasi damai. “Suara kalian didengar!” katanya, sambil janji bantu keluarga korban. Tapi, di X, banyak Gen Z yang skeptis – apakah ini cukup buat bikin perubahan? Solidaritas netizen juga menggema, kayak warganet Malaysia dan Thailand yang pesan makanan online buat pendemo di Indonesia. Keren, kan?
Dampak dan Pesan buat Gen Z Tragedi ini bikin kita mikir: demo penting buat suarain aspirasi, tapi kekerasan cuma bikin luka. Dari Affan yang cuma lagi antar pesanan sampe Andika yang ikut demo sebagai pelajar, cerita mereka nunjukin betapa mahalnya harga sebuah protes. Buat Gen Z yang aktif di X atau bikin konten soal politik, ini reminder: gunain platform kita buat kritik cerdas, bukan bikin chaos. Menurut Aksaramuda.com, suara kita bisa ubah kebijakan, tapi kudu pinter pilih cara – dialog, petisi, atau konten kreatif. Yuk, pantau update di X dan diskusiin bareng biar Indonesia lebih baik tanpa korban lagi!
Sumber: Aksaramuda.com – Portal Berita Muda yang Spill Fakta Tanpa Sensor. Keywords: demo ricuh 2025, 10 korban tewas demo, Affan Kurniawan, kebakaran DPRD Makassar, Rheza Sendy Pratama, Komnas HAM demo, tunjangan DPR 2025, Gen Z politik Indonesia, aksi BEM SI, kekerasan aparat demo