- Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru Gantikan Sri Mulyani!
- Viral! Sopir Bank Jateng Anggun Gondol Rp 10 Miliar, Ditangkap di Gunungkidul dengan 3 Karung Uang!
- Prabowo Reshuffle Kabinet Merah Putih: Lima Menteri Out, Siapa yang Masuk?
- Erick Thohir Ungkap Perkembangan Terbaru Adrian Wibowo Bergabung dengan Timnas Indonesia
- Mahasiswa Akuntansi UMG Ajak Anak SD Roomo Berkreasi dan Belajar Wirausaha
- Mahasiswa KKN 29 UMG Ciptakan Alat Pendeteksi Kualitas Udara di Desa Roomo
- Fakta di Balik Isu Gudang Garam PHK Massal: Ribuan Karyawan Terancam Kehilangan Pekerjaan
- Nadiem Makarim Jadi Tersangka Korupsi Chromebook Rp 1,98 Triliun!
- Pasangan Kekasih di Semarang Kena Tangkap Gegara Buang Janin Hasil Aborsi Ilegal!
- Brave Pink, Hero Green, Resistance Blue: Warna Viral yang Guncang Medsos!
Mahasiswa KKN 29 UMG Ciptakan Alat Pendeteksi Kualitas Udara di Desa Roomo

Keterangan Gambar : (Dokumentasi hasil alat sistem pendeteksi kualitas udara berbasis iot oleh mahasiswa teknik elektro Universitas Muhammadiyah Gresik)
Aksaramuda.com – Desa Roomo, Gresik – Mahasiswa Kuliah Kerja
Nyata (KKN) 29 Tematik Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) yang ditempatkan
di Desa Roomo berhasil merancang alat pendeteksi kualitas udara berbasis
Internet of Things (IoT). Inovasi ini hadir sebagai solusi atas
permasalahan lingkungan yang dihadapi masyarakat, khususnya terkait pencemaran
udara akibat aktivitas industri di sekitar desa.
Desa Roomo memang dikenal sebagai
kawasan yang dikelilingi oleh pabrik semen, pupuk, hingga petrokimia. Kondisi
ini membuat masyarakat sering mengeluhkan debu, bau menyengat, dan gangguan
kesehatan, terutama pada saluran pernapasan. Sayangnya, belum ada sistem
pemantauan kualitas udara yang terpasang secara permanen di desa ini.
Menjawab tantangan tersebut, mahasiswa
Teknik Elektro UMG bersama tim KKN mengembangkan alat pemantau kualitas udara
yang mampu mendeteksi beberapa parameter penting seperti karbon monoksida (CO),
karbon dioksida (CO₂), amonia (NH₃), suhu, kelembapan, hingga partikel debu di
udara. Data hasil pemantauan bisa ditampilkan secara langsung melalui layar LCD
maupun terkirim ke platform online sehingga dapat diakses kapan saja.
Baca Lainnya :
(Perakitan komponen alat pendeteksi
kualitas udara)
Alat ini dirancang menggunakan sensor
gas, sensor debu, mikrokontroler Arduino, serta modul WiFi untuk konektivitas.
Selain itu, sistem juga dilengkapi dengan kipas penyaring (exhaust fan) sebagai
langkah mitigasi ketika kualitas udara terdeteksi buruk.
(Proses trial pembacaan sensor sensor dan cek akurasi hasil
pada display ,proses dilakukan didalam ruangan)
Uji coba alat dilakukan di tiga lokasi
berbeda di Desa Roomo: area pemukiman, kawasan pabrik, dan tambak. Hasilnya
menunjukkan adanya perbedaan signifikan, di mana udara di dekat kawasan
industri lebih tercemar dibandingkan area tambak yang relatif lebih bersih.
Menurut tim mahasiswa, keberhasilan ini
menunjukkan bahwa teknologi sederhana dapat membantu masyarakat memantau
kondisi lingkungan secara mandiri. Ke depan, perangkat ini diharapkan bisa
dipasang secara permanen di titik-titik strategis desa serta mendapat dukungan
dari pemerintah desa dan masyarakat.
“Alat ini diharapkan tidak hanya
sekadar proyek KKN, tetapi bisa benar-benar bermanfaat bagi warga Roomo untuk
menjaga kesehatan dan meningkatkan kesadaran pentingnya kualitas udara,” jelas
salah satu anggota tim.
Melalui inovasi ini, KKN 29 Tematik UMG
tidak hanya memberikan kontribusi nyata dalam bidang teknologi, tetapi juga
memperkuat kepedulian terhadap lingkungan hidup yang lebih sehat dan
berkelanjutan di Desa Roomo.
Sumber: Aksaramuda.com – Portal Berita
Muda yang Spill Fakta Tanpa Sensor.
Keywords: Kualitas udara,
Desa Roomo, Alat pendeteksi kualitas udara, IoT, Inovasi teknologi, mahasiswa
UMG, Pemantauan kualitas udara, industri, Pencemaran udara, Desa Roomo, Dampak
industri, kualitas udara, Teknologi pemantauan udara, berbasis IoT, Solusi lingkungan,
berbasis teknologi, KKN Tematik UMG, Desa Roomo, Kualitas udara, kesehatan
masyarakat.