Mahasiswa KKN 29 UMG Ciptakan Alat Pendeteksi Kualitas Udara di Desa Roomo

By Redaksi Aksaramuda.com 07 Sep 2025, 18:24:34 WIB Sekitar Kita
Mahasiswa KKN 29 UMG Ciptakan Alat Pendeteksi Kualitas Udara di Desa Roomo

Keterangan Gambar : (Dokumentasi hasil alat sistem pendeteksi kualitas udara berbasis iot oleh mahasiswa teknik elektro Universitas Muhammadiyah Gresik)


Aksaramuda.com – Desa Roomo, Gresik – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) 29 Tematik Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) yang ditempatkan di Desa Roomo berhasil merancang alat pendeteksi kualitas udara berbasis Internet of Things (IoT). Inovasi ini hadir sebagai solusi atas permasalahan lingkungan yang dihadapi masyarakat, khususnya terkait pencemaran udara akibat aktivitas industri di sekitar desa.

Desa Roomo memang dikenal sebagai kawasan yang dikelilingi oleh pabrik semen, pupuk, hingga petrokimia. Kondisi ini membuat masyarakat sering mengeluhkan debu, bau menyengat, dan gangguan kesehatan, terutama pada saluran pernapasan. Sayangnya, belum ada sistem pemantauan kualitas udara yang terpasang secara permanen di desa ini.

Menjawab tantangan tersebut, mahasiswa Teknik Elektro UMG bersama tim KKN mengembangkan alat pemantau kualitas udara yang mampu mendeteksi beberapa parameter penting seperti karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO₂), amonia (NH₃), suhu, kelembapan, hingga partikel debu di udara. Data hasil pemantauan bisa ditampilkan secara langsung melalui layar LCD maupun terkirim ke platform online sehingga dapat diakses kapan saja.

Baca Lainnya :

A person using a device to connect wires

AI-generated content may be incorrect.

(Perakitan komponen alat pendeteksi kualitas udara)

Alat ini dirancang menggunakan sensor gas, sensor debu, mikrokontroler Arduino, serta modul WiFi untuk konektivitas. Selain itu, sistem juga dilengkapi dengan kipas penyaring (exhaust fan) sebagai langkah mitigasi ketika kualitas udara terdeteksi buruk.

A circuit board with wires and a screen

AI-generated content may be incorrect.

(Proses trial pembacaan sensor sensor dan cek akurasi hasil pada display ,proses dilakukan didalam ruangan)

Uji coba alat dilakukan di tiga lokasi berbeda di Desa Roomo: area pemukiman, kawasan pabrik, dan tambak. Hasilnya menunjukkan adanya perbedaan signifikan, di mana udara di dekat kawasan industri lebih tercemar dibandingkan area tambak yang relatif lebih bersih.

Menurut tim mahasiswa, keberhasilan ini menunjukkan bahwa teknologi sederhana dapat membantu masyarakat memantau kondisi lingkungan secara mandiri. Ke depan, perangkat ini diharapkan bisa dipasang secara permanen di titik-titik strategis desa serta mendapat dukungan dari pemerintah desa dan masyarakat.

“Alat ini diharapkan tidak hanya sekadar proyek KKN, tetapi bisa benar-benar bermanfaat bagi warga Roomo untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan kesadaran pentingnya kualitas udara,” jelas salah satu anggota tim.

Melalui inovasi ini, KKN 29 Tematik UMG tidak hanya memberikan kontribusi nyata dalam bidang teknologi, tetapi juga memperkuat kepedulian terhadap lingkungan hidup yang lebih sehat dan berkelanjutan di Desa Roomo.

Sumber: Aksaramuda.com – Portal Berita Muda yang Spill Fakta Tanpa Sensor.

Keywords: Kualitas udara, Desa Roomo, Alat pendeteksi kualitas udara, IoT, Inovasi teknologi, mahasiswa UMG, Pemantauan kualitas udara, industri, Pencemaran udara, Desa Roomo, Dampak industri, kualitas udara, Teknologi pemantauan udara, berbasis IoT, Solusi lingkungan, berbasis teknologi, KKN Tematik UMG, Desa Roomo, Kualitas udara, kesehatan masyarakat.

 




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment

Loading....



Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Instagram, Youtube dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.