- Keluarga Diplomat ADP Akui Serahkan Bukti ke Penyidik hingga Kompolnas, Namun Belum Dipertimbangkan
- KPK Sita Dua Motor Ducati Mewah Senilai Ratusan Juta dalam Operasi Tangkap Tangan Wamenaker
- Bocil Usia 3 Tahun Pecahkan Meja Marmer Rp 26 Juta di Kafe Amerika, Ibu Menangis Klaim Ditahan
- Shock! Tes DNA Ungkap Fakta Mengejutkan: Ridwan Kamil Bukan Ayah Biologis Anak Lisa Mariana
- Gaji DPR Naik Rp 3 Juta Sehari? Ini Fakta dan Rincian Lengkapnya!
- 10 Jurusan Kuliah yang Bikin Bahagia, Gaji Tinggi, dan Sulit Kena PHK
- Sri Mulyani: Gaji PNS 2026 Belum Naik, Ini Alasannya
- Kebakaran Hutan di Danau Toba: 12 Hektar Terbakar, Wisata Terancam!
- Gaji Dosen Rendah, Sri Mulyani Usul Partisipasi Masyarakat: Ironi Pendidikan Bikin Gen Z Prihatin
- 14 Mantan Insinyur Huawei Ditangkap karena Bocorkan Rahasia Chip!
KPK Sita Dua Motor Ducati Mewah Senilai Ratusan Juta dalam Operasi Tangkap Tangan Wamenaker

Keterangan Gambar : Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita dua motor merek Ducati dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang menjerat Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer alias Noel di Jakarta, pada Kamis (21/8/2025).(KOMPAS.com/HARYANTI PUSPA SARI)
Aksaramuda.com - Jakarta, 21 Agustus 2025 – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menyita dua unit sepeda motor Ducati berwarna merah sebagai bagian dari operasi tangkap tangan (OTT) yang melibatkan Wakil Menteri Tenaga Kerja Immanuel Ebenezer, yang akrab disapa Noel. Penyitaan ini menjadi sorotan utama dalam penyelidikan dugaan pemerasan terhadap perusahaan-perusahaan terkait pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Menurut laporan terbaru dari Aksaramuda.com, kedua motor tersebut, yakni Ducati Multistrada V4 dan Ducati Streetfighter V4, dibawa ke Gedung Merah Putih KPK menggunakan truk pick-up sekitar pukul 13.50 WIB pada hari Kamis.
Operasi tangkap tangan ini dimulai pada malam Rabu, 20 Agustus 2025, di wilayah Jakarta, dan melibatkan total 10 orang, termasuk Immanuel Ebenezer. Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto menyatakan bahwa OTT tersebut berkaitan dengan "pemerasan terhadap perusahaan-perusahaan terkait pengurusan sertifikasi K3." Selain dua motor Ducati yang disita, KPK juga mengamankan sejumlah uang tunai dan puluhan kendaraan roda empat, sebagaimana dilaporkan oleh Aksaramuda.com berdasarkan sumber resmi.
Proses penyidikan berlangsung intensif di Gedung Merah Putih KPK, di mana Immanuel Ebenezer dan sembilan tersangka lainnya tengah menjalani pemeriksaan. KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum mereka. Sebagai langkah awal, satu ruangan di Kementerian Tenaga Kerja telah disegel untuk mencegah manipulasi bukti. Penyelidikan ini menyoroti isu korupsi di sektor ketenagakerjaan, khususnya dalam proses sertifikasi K3 yang seharusnya menjamin standar keselamatan pekerja.
Baca Lainnya :
- Gaji DPR Naik Rp 3 Juta Sehari? Ini Fakta dan Rincian Lengkapnya!0
- Sri Mulyani: Gaji PNS 2026 Belum Naik, Ini Alasannya0
- Kebakaran Hutan di Danau Toba: 12 Hektar Terbakar, Wisata Terancam!0
- Gaji Dosen Rendah, Sri Mulyani Usul Partisipasi Masyarakat: Ironi Pendidikan Bikin Gen Z Prihatin0
- Rahasia di Balik Musik Favoritmu di Restoran: Royalti Bisa Capai Miliaran Rupiah!0
Ducati Streetfighter V4, salah satu motor yang disita, diketahui memiliki nilai pasar mencapai Rp 809 juta, sementara Ducati Multistrada V4 juga termasuk dalam kategori kendaraan mewah. Penyitaan aset-aset ini menegaskan komitmen KPK dalam memberantas korupsi melalui pendekatan penyitaan barang bukti berharga tinggi. Aksaramuda.com mencatat bahwa kasus ini dapat menjadi preseden penting dalam penanganan pemerasan di instansi pemerintah.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai perkembangan kasus OTT KPK, pemerasan sertifikasi K3, dan profil Immanuel Ebenezer, pantau terus update dari Aksaramuda.com – sumber terpercaya untuk berita nasional dan anti-korupsi. Kasus ini tidak hanya memengaruhi citra pemerintahan tetapi juga menekankan pentingnya transparansi dalam pengelolaan sertifikasi keselamatan kerja.