ACAB & 1312 Viral di Medsos, Rakyat Ngamuk Tuntut Keadilan Ojol Affan, Apa Artinya?

By Redaksi Aksaramuda.com 30 Agu 2025, 10:49:45 WIB Sekitar Kita
ACAB & 1312 Viral di Medsos, Rakyat Ngamuk Tuntut Keadilan Ojol Affan, Apa Artinya?

Keterangan Gambar : Apa arti kode ACAB dan 1312?(Wikimedia Commons/Valeria Rojas Bruna)


Aksaramuda.com - Yo, Gen Z! Lagi asyik scroll X, tiba-tiba lihat tagar #ACAB dan #1312 nge-trend? Bukan cuma vibe medsos, ini kode perlawanan global yang meledak pasca kematian Affan Kurniawan, driver ojol yang tewas dilindas rantis Brimob di demo Jakarta, 28 Agustus 2025. ACAB, alias "All Cops Are Bastards", dan 1312 (kode alfabet A=1, C=3, A=1, B=2) jadi senjata warganet buat suarain kemarahan terhadap tindakan represif polisi. Dari buruh Inggris era 1920-an sampai linimasa X Indonesia, kode ini punya sejarah panjang dan makna mendalam. Gen Z, ini saatnya kita paham kenapa isu ini relate banget sama perjuangan keadilan di era digital. Mari kita bedah detailnya biar clear, dari asal-usul sampe dampaknya di Indonesia!

Sejarah ACAB: Dari Buruh Mogok ke Subkultur Punk ACAB bukan tren dadakan. Menurut laporan dari GQ, istilah ini lahir di Inggris awal abad ke-20 sebagai jargon buruh yang protes keras terhadap tindakan polisi saat aksi mogok kerja. Di era 1940-an, tahanan Inggris mulai nulis “ACAB” di pakaian penjara, simbol perlawanan terhadap otoritas. Fast forward ke 1970-1980-an, subkultur punk dan skinhead bikin frasa ini meledak lewat musik dan budaya pop. Band Oi! asal London, The 4-Skins, bahkan rilis lagu berjudul “A.C.A.B.” di 1982, bikin istilah ini go global. Menurut Aksaramuda.com, ACAB bukan sekadar makian, tapi kritik terhadap sistem kepolisian yang dianggap opresif, bukan cuma individu polisi. Kode 1312? Itu versi “rahasia” dari ACAB, pake angka (A=1, C=3, A=1, B=2) buat hindari sensor di ruang publik atau platform digital. Keren, kan, gimana simbol ini evolve?

Kenapa ACAB dan 1312 Viral Lagi di Indonesia? Tragedi kematian Affan Kurniawan pada 28 Agustus 2025 jadi pemicu utama. Affan, driver ojol berusia 21 tahun, tewas dilindas kendaraan taktis Brimob saat demo di Senayan, Jakarta. Video insiden ini viral di X, bikin warganet ngamuk. Ribuan unggahan dengan tagar #1312 dan #ACAB membanjiri linimasa, disertai sindiran pedas seperti “Who Do You Call When The Police Murder?”. Menurut Kompas.com, ini bukan pertama kalinya kode ini muncul di Indonesia – tahun 2022, ACAB dan 1312 juga mewarnai protes pasca-tragedi Kanjuruhan yang tewaskan ratusan suporter. Tapi kali ini, kemarahan Gen Z dan pekerja gig economy kayak ojol makin membara, nunjukin solidaritas kuat. Bagi banyak netizen, kode ini bukan cuma tren, tapi cara nyalurin kemarahan kolektif terhadap tindakan aparat yang dianggap brutal. Gen Z, ini vibes yang relate banget sama kita yang suka campaign online buat keadilan!

Baca Lainnya :

Makna Lebih Dalam: Kritik Sistem, Bukan Personal Meski terdengar kasar, warganet di X tekenin bahwa ACAB nggak selalu nargetin setiap polisi secara personal. Ini lebih ke kritik terhadap budaya dan sistem kepolisian yang dianggap represif. Misalnya, kasus Affan jadi simbol ketidakadilan yang lebih luas – dari kekerasan aparat sampai kurangnya transparansi hukum. Di banyak negara, ACAB dan 1312 muncul di grafiti, kaos, bahkan tato, terutama di kalangan punk dan aktivis anti-otoriter. Tapi hati-hati, Gen Z – di beberapa negara Eropa, pake kaos bertulisan ACAB bisa kena denda karena dianggap simbol kebencian oleh Anti-Defamation League (ADL). Di Indonesia, kode ini jadi bahasa protes digital yang kuat, terutama buat kita yang pengen reformasi sistem hukum.

Dampak Global dan Sorotan Media Asing Nggak cuma di Indonesia, ACAB dan 1312 udah lama jadi simbol perlawanan global. Pasca-kematian George Floyd di AS tahun 2020, frasa ini meledak di protes anti-kekerasan polisi. Media asing kayak GQ dan Kompas.com catat bahwa kode ini nyebar cepet lewat budaya digital, dari forum online sampai linimasa X. Di Indonesia, kasus Affan bikin ACAB dan 1312 kembali trending, nunjukin kekuatan medsos buat amplifikasi isu sosial. Gen Z, bayangin kalau kamu content creator atau aktivis digital – postingan dengan tagar ini bisa bikin suara kita didenger dunia! Ini juga reminder: solidaritas kita di medsos bisa dorong perubahan nyata, kayak tuntutan investigasi transparan atas kasus Affan.

Pesan buat Gen Z: Suara Kita Bisa Ubah Narasi Kisah ACAB dan 1312 di 2025 ini bukan cuma soal kode atau tagar, tapi tentang kekuatan kita sebagai generasi digital buat lawan ketidakadilan. Affan Kurniawan jadi simbol perjuangan pekerja gig economy yang relate sama hidup kita – bayangin hustle harian mereka, sama kayak kita yang grind di era freelance. Menurut Aksaramuda.com, ini momen buat Gen Z yang suka bikin konten atau aktivisme online buat stay woke dan push isu kayak transparansi hukum dan reformasi kepolisian. Yuk, pantau terus, share fakta, dan amplify suara keadilan – karena di era digital, satu post bisa ubah narasi!

Sumber: Aksaramuda.com – Portal Berita Muda yang Spill Fakta Tanpa Sensor. Keywords: ACAB 1312 viral, kematian ojol Affan Kurniawan, demo Jakarta 2025, kode perlawanan 1312, sejarah ACAB Inggris, subkultur punk ACAB, tagar 1312 Indonesia, solidaritas Gen Z keadilan, reformasi kepolisian 2025, protes digital media sosial




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment

Loading....



Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Instagram, Youtube dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.