- Timnas Indonesia Pilih Hotel Jauh dari Stadion di Jeddah, Ada Apa?
- Macan Tutul Masuk Hotel di Bandung, Siap Direhabilitasi Setelah Ditemukan Terlantar
- Prabowo Panggil Menhan dan Mendikti Saintek Usai Bertemu Jokowi 2 Jam
- Drama Wasit AFC Bikin Timnas Indonesia Geram! Ini Sikap Timnas Indonesia
- 10 Orang Terkaya Dunia Oktober 2025: Elon Musk Rebut Tahta, Bill Gates Terdepak!
- Siapa Bjorka, Hacker Otodidak 22 Tahun yang Bobol 4,9 Juta Data Bank? Ditangkap Polisi
- Turnamen Logika Matematika: Mahasiswa KKN 29 UMG Gelar Cerdas Cermat untuk Tingkatkan Nalar Siswa
- Inovasi Mahasiswa Pendidikan Matematika: Dua Media Satu Tujuan, Kolaborasi Alat Peraga dan GeoGebra
- Apa Itu Hak Veto? Alat Rahasia AS yang Blokir Perdamaian Gaza, Gen Z Harus Tahu!
- 10 Prompt Gemini AI Super Aesthetic Buat Edit Foto Couple, Gen Z Wajib Coba
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,12%: Apakah Ini Hanya Angka atau Kenyataan?

Keterangan Gambar : IMF memproyeksikan ekonomi Indonesia 2025 akan tumbuh di bawah 5 persen. Sementara per kuartal II-2025, BPS mengumumkan pertumbuhan ekonomi RI 5,12 persen. (SHUTTERSTOCK/NUMBER1411)
Aksaramuda.com - Jakarta, 6 Agustus 2025, Lagi-lagi Indonesia mencetak angka pertumbuhan ekonomi yang "menggoda" dengan 5,12%. Tapi tunggu dulu, sebelum kita terlalu cepat berpesta, ada banyak hal yang perlu dipertanyakan tentang data ini. Benarkah ekonomi Indonesia benar-benar tumbuh seperti yang kita lihat di layar kaca?
Walaupun angka ini terlihat positif, banyak yang merasa ada yang janggal. Ekonom dan pengusaha mulai bersuara bahwa meskipun angka PDB tumbuh, banyak sektor bisnis yang justru berjuang untuk bertahan. Bahkan, sektor manufaktur yang jadi tumpuan ekonomi kini sedang terpuruk. Banyak perusahaan yang terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK), dan dampaknya tentu terasa.
Konsumsi rumah tangga yang jadi salah satu motor ekonomi juga mulai melemah. Daya beli masyarakat turun, dan ini terlihat dari penurunan penjualan mobil hingga kepercayaan konsumen yang semakin menipis. Ini bukan cerita horor, ini kenyataan yang sedang dihadapi banyak orang, terutama kamu yang baru saja masuk dunia kerja.
Baca Lainnya :
- Bendera One Piece Berkibar di HUT RI ke-80, Simbol Pemberontakan atau Nasionalisme Gaya Baru?0
- Megawati Dikukuhkan Kembali sebagai Ketua Umum PDI-P di Kongres Bali0
- Obrolan ChatGPT Kini Bisa Jadi Bukti di Pengadilan, Sam Altman Beri Peringatan Tegas0
- Rekening Mati Bangkit Lagi? PPATK Longgarkan Blokir 31 Juta Akun0
- Cara Repsol Honda Jaga Kepercayaan Diri Marquez0
Namun, ada satu sisi yang cukup "bersinar" di tengah kabut: investasi naik, dan ekspor pun mulai menggeliat berkat pengiriman barang. Tapi, apakah ini cukup untuk membalikkan keadaan?
Pemerintah berencana memberikan stimulus fiskal ketiga dan menurunkan suku bunga untuk mendorong konsumsi. Tapi tetap saja, kita tahu tantangan ekonomi ini bukan masalah sesaat. Ini soal ketahanan jangka panjang dan masalah struktural yang masih belum terselesaikan.
Untuk kita, generasi muda, ini adalah saat yang penting. Kita yang akan menjadi penerus perekonomian bangsa, harus lebih kritis dalam melihat data ekonomi dan berani berperan aktif. Jangan hanya terpaku pada angka besar yang muncul di media, tapi pahami juga konteks dan dampaknya untuk kita semua.
Jadi, sudah siapkah kita menghadapi tantangan besar ini?