- Timnas Indonesia Pilih Hotel Jauh dari Stadion di Jeddah, Ada Apa?
- Macan Tutul Masuk Hotel di Bandung, Siap Direhabilitasi Setelah Ditemukan Terlantar
- Prabowo Panggil Menhan dan Mendikti Saintek Usai Bertemu Jokowi 2 Jam
- Drama Wasit AFC Bikin Timnas Indonesia Geram! Ini Sikap Timnas Indonesia
- 10 Orang Terkaya Dunia Oktober 2025: Elon Musk Rebut Tahta, Bill Gates Terdepak!
- Siapa Bjorka, Hacker Otodidak 22 Tahun yang Bobol 4,9 Juta Data Bank? Ditangkap Polisi
- Turnamen Logika Matematika: Mahasiswa KKN 29 UMG Gelar Cerdas Cermat untuk Tingkatkan Nalar Siswa
- Inovasi Mahasiswa Pendidikan Matematika: Dua Media Satu Tujuan, Kolaborasi Alat Peraga dan GeoGebra
- Apa Itu Hak Veto? Alat Rahasia AS yang Blokir Perdamaian Gaza, Gen Z Harus Tahu!
- 10 Prompt Gemini AI Super Aesthetic Buat Edit Foto Couple, Gen Z Wajib Coba
Review Film Rumah untuk Alie: Drama Perundungan Keluarga yang Emosional.

Keterangan Gambar : Poster Film Rumah Untuk Alie (2025)
Aksaramuda.com Yo, Gen Z! ???? Bayangin lagi binge film lokal yang bikin hati pilu, "Rumah untuk Alie" – cerita nyata perundungan dalam keluarga yang nunjukin rumah bisa jadi neraka buat anak bungsu. Disutradarai Herwin Novianto, film ini adaptasi novel, starring Anantya Kirana sebagai Alie yang berjuang cari cinta tanpa ibu. Bukan drama biasa, tapi real talk soal kekerasan rumah tangga yang bisa relate sama isu mental health kita. Mari bedah reviewnya biar clear, dari plot sampe kritik!
Latar Belakang Film yang Emosional "Rumah untuk Alie" rilis April 2025, produksi Falcon Pictures, angkat isu perundungan dan kekerasan terhadap anak dalam keluarga. Cerita fokus pada Alie, remaja perempuan yang hilang ibu dan dapat perlakuan kasar dari ayah serta saudara laki-lakinya. Sutradara Herwin Novianto ingin sorot dampak jangka panjang bullying rumah tangga, bikin penonton mikir ulang soal "rumah aman". Pemainnya kuat: Anantya Kirana shine sebagai Alie yang natural dan relatable, di dukung aktor lain kayak Mathias Muchus sebagai ayah. Gen Z, ini film yang bikin kita sadar: Kekerasan verbal/fisik di rumah bisa rusak mental anak muda kayak kita.
Plot Singkat yang Menyayat Hati Alie, anak bungsu tanpa sosok ibu, hidup di rumah penuh tekanan. Ayahnya abusive, saudara cowoknya bully terus-menerus, bikin Alie berjuang dapat penerimaan dan cinta. Cerita klimaks saat Alie cari jalan keluar dari siklus kekerasan, tapi endingnya haru dan inspiratif. Premis menarik, tapi eksekusi dikritik: Script kaku, dialog unnatural kayak "ngalahin kanebo kering", bikin alur kadang capek hati. Meski begitu, visual dingin dan musik minimalis dukung suasana pilu, nunjukin potret luka keluarga yang realistis.
Baca Lainnya :
- Sore: Istri dari Masa Depan – Romansa, Waktu, dan Takdir dalam Sebuah Pertemuan Ajaib0
- Film Dirilis, Dewi Lestari Deg-degan Menunggu Pemutaran0
- Marvel Umumkan Jadwal Rilis The Avengers 20
- Hilman Hariwijaya dan Eko Patrio akan Re-cycle Film0
- "Expendables 2" Impian Jean Claude Van Damme0
Kelebihan dan Kekurangan: Worth Watching? Kelebihan: Cerita emosional banget, akting Anantya Kirana top-notch – cool, natural, bikin kita ikut nangis. Isu perundungan keluarga relevan, bikin diskusi mental health meledak. Tata gambar sunyi dan dingin tambah nuansa. Kekurangan: Naskah buruk, dialog kaku, eksekusi kurang matang – kayak film coming-of-age tapi kurang inspirasi dari luar. Banyak reviewer bilang potensinya besar, tapi sering bikin frustrasi gara-gara pacing lambat. Skor rata-rata: 6/10, bagus buat yang suka drama keluarga tapi siap-siap emosi terganggu!
Dampak dan Pesan untuk Generasi Muda Film ini jadi wake-up call buat Gen Z: Rumah nggak selalu safe space, dan perundungan bisa dari orang terdekat. Dorong kita speak up soal abuse, support mental health. Meski ada flaw, ini pelajaran berharga buat kreator muda – cerita lokal bisa powerful kalau eksekusi tepat. Yuk stream atau tonton, lalu diskusin di medsos biar isu ini nggak hilang!
Sumber: Aksaramuda.com – Portal Berita Muda yang Spill Fakta Tanpa Sensor.
Keywords: review film Rumah untuk Alie, film Rumah untuk Alie 2025, Anantya Kirana Alie, isu perundungan keluarga, kekerasan rumah tangga Indonesia, Herwin Novianto sutradara, adaptasi novel Rumah untuk Alie, kritik script film lokal, drama emosional Gen Z, mental health bullying