- Timnas Indonesia Pilih Hotel Jauh dari Stadion di Jeddah, Ada Apa?
- Macan Tutul Masuk Hotel di Bandung, Siap Direhabilitasi Setelah Ditemukan Terlantar
- Prabowo Panggil Menhan dan Mendikti Saintek Usai Bertemu Jokowi 2 Jam
- Drama Wasit AFC Bikin Timnas Indonesia Geram! Ini Sikap Timnas Indonesia
- 10 Orang Terkaya Dunia Oktober 2025: Elon Musk Rebut Tahta, Bill Gates Terdepak!
- Siapa Bjorka, Hacker Otodidak 22 Tahun yang Bobol 4,9 Juta Data Bank? Ditangkap Polisi
- Turnamen Logika Matematika: Mahasiswa KKN 29 UMG Gelar Cerdas Cermat untuk Tingkatkan Nalar Siswa
- Inovasi Mahasiswa Pendidikan Matematika: Dua Media Satu Tujuan, Kolaborasi Alat Peraga dan GeoGebra
- Apa Itu Hak Veto? Alat Rahasia AS yang Blokir Perdamaian Gaza, Gen Z Harus Tahu!
- 10 Prompt Gemini AI Super Aesthetic Buat Edit Foto Couple, Gen Z Wajib Coba
Viral! Wahyudin Moridu, Anggota DPRD Muda yang Ngaku Mau Rampok Uang Negara

Keterangan Gambar : Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu. Wahyudin menjadi perbincanan setelah viralnya video yang memuat dirinya mengaku merampok uang negara. (TribunGorontalo.com)
Aksaramuda.com - Yo, Gen Z! Bayangin lagi asyik scroll medsos, eh muncul video anggota DPRD muda lagi nyetir mobil sambil ngaku pakai "uang negara" buat jalan-jalan dan bilang "rampok aja" biar negara miskin. Wahyudin Moridu, politisi 29 tahun dari Gorontalo, langsung jadi bulan-bulanan netizen setelah video itu viral di Facebook, Instagram, dan grup WA. Ini bukan prank TikTok, tapi real tea tentang transparansi pejabat yang bikin kita, generasi anti-korupsi, mikir dua kali soal duit rakyat. Plus, LHKPN-nya minus Rp 2 juta – gimana ceritanya? Mari kita breakdown detailnya biar clear, dari background Wahyudin sampe reaksi publik yang panas!
Latar Belakang Wahyudin Moridu yang Bikin Penasaran
Wahyudin Moridu, atau sering dipanggil Wahyu, adalah anggota DPRD Provinsi Gorontalo dari Fraksi PDI Perjuangan. Dia terpilih di Pemilu Legislatif 2024 untuk daerah pemilihan Boalemo dan Pohuwato, dan jadi salah satu wakil rakyat termuda di provinsi itu – umur 29 tahun pas dilantik. Lahir tahun 1995, Wahyudin anak dari Darwis Moridu, mantan Bupati Boalemo yang pernah jadi tersangka kasus korupsi proyek jalan. Saat ini, Wahyudin jabat sebagai Sekretaris Fraksi PDI-P di DPRD Gorontalo, dan masa jabatannya bakal berakhir tahun 2031. Menurut Aksaramuda.com, cerita ini nunjukin gimana background keluarga politik bisa bikin spotlight lebih terang, apalagi di era digital di mana segala hal bisa viral dalam sekejap. Buat Gen Z yang lagi belajar politik, ini reminder: Transparansi harta kekayaan itu kunci buat hindari drama seperti ini. Video Viral yang Bikin Netizen Geram
Baca Lainnya :
- Drama TikTok AS dan China Berakhir! Kesepakatan Tercapai0
- Prabowo Sepulang dari Qatar & PEA Langsung Jenguk Korban Banjir Bali0
- Korut Eksekusi Warga di Depan Publik Karena Ketahuan Nonton Film Asing0
- Menkeu Purbaya Minta Maaf Gegara Komentar “17+8 Tuntutan Rakyat”0
- Sri Mulyani Dicopot dari Menkeu: Dunia Heboh, Gen Z Wajib Tahu Apa Artinya!0
Drama ini meledak setelah video pendek Wahyudin beredar luas di medsos. Dalam rekaman itu, Wahyudin lagi nyetir mobil menuju Bandara Djalaluddin Tantu, Gorontalo, dengan seorang wanita tak dikenal di kursi penumpang. Dia bilang, “Kita hari ini menuju Makassar menggunakan uang negara. Kita rampok aja uang negara ini kan. Kita habiskan aja, biar negara ini semakin miskin.” Sambil tertawa, dia juga nyebut wanita itu sebagai "hugel" (istilah bahasa Manado Malay untuk selingkuhan) dan perkenalin diri: “Wahyudin Moridu anggota DPRD Provinsi Gorontalo yang nanti 2031 berhenti. Masih lama.” Video ini langsung jadi viral, bikin Wahyudin dapat kritik pedas dari publik. Gen Z, ini poin penting – di zaman content creator kayak kita, kata-kata sembarangan bisa bikin karir politik ambyar, apalagi soal duit negara yang sensitif banget. LHKPN Minus yang Jadi Sorotan Sebagai penyelenggara negara
Wahyudin wajib lapor harta kekayaannya lewat LHKPN ke KPK. Laporan terbarunya per 31 Desember 2024 nunjukin total aset Rp 198 juta, terdiri dari tanah dan bangunan seluas 2.000 meter persegi di Boalemo senilai Rp 180 juta (warisan), plus kas dan setara kas Rp 18 juta. Yang bikin heran, dia nggak punya kendaraan pribadi yang dilaporkan. Tapi, ada utang Rp 200 juta yang bikin total kekayaan bersihnya minus Rp 2 juta – artinya utang lebih besar dari aset. Ini jadi tambahan amunisi buat netizen yang kritik video viralnya. Aksaramuda.com catat, LHKPN ini penting buat pantau integritas pejabat, dan kasus minus kayak gini sering bikin pertanyaan: Gimana bisa aset minus tapi keliatan santai pakai "uang negara"? Reaksi Publik dan Dampak Sosial Pasca video viral
Wahyudin langsung jadi target kritik publik di medsos. Netizen ramai bahas soal etika pejabat muda, transparansi, dan potensi penyalahgunaan dana negara. Meski artikel nggak detailin respons spesifik dari Wahyudin, tapi ini jadi contoh gimana medsos bisa amplifikasi isu korupsi dan akuntabilitas. Buat Gen Z yang aktif di platform digital, cerita ini ajarin kita buat lebih kritis soal politisi – jangan cuma swipe, tapi speak up kalau ada yang nggak beres. Dampaknya? Bisa dorong KPK atau partai politik investigasi lebih lanjut, plus ingetin generasi kita kalau suara online bisa bikin perubahan real di dunia politik. Kisah Wahyudin ini viral di tengah isu transparansi pemerintahan yang lagi hot, nunjukin kalau pejabat muda juga harus hati-hati dengan konten pribadi. Gen Z, yuk pantau terus berita kayak gini biar kita bisa jadi agen perubahan yang smart dan anti-korupsi!
Sumber: Aksaramuda.com – Portal Berita Muda yang Spill Fakta Tanpa Sensor. Keywords: Wahyudin Moridu viral, video rampok uang negara, LHKPN minus Wahyudin, anggota DPRD Gorontalo PDI Perjuangan, Wahyudin Moridu background, kritik publik Wahyudin video, LHKPN KPK 2024, Darwis Moridu korupsi, transparansi pejabat muda Indonesia, isu uang negara 2025, Gen Z politik Gorontalo