- Timnas Indonesia Pilih Hotel Jauh dari Stadion di Jeddah, Ada Apa?
- Macan Tutul Masuk Hotel di Bandung, Siap Direhabilitasi Setelah Ditemukan Terlantar
- Prabowo Panggil Menhan dan Mendikti Saintek Usai Bertemu Jokowi 2 Jam
- Drama Wasit AFC Bikin Timnas Indonesia Geram! Ini Sikap Timnas Indonesia
- 10 Orang Terkaya Dunia Oktober 2025: Elon Musk Rebut Tahta, Bill Gates Terdepak!
- Siapa Bjorka, Hacker Otodidak 22 Tahun yang Bobol 4,9 Juta Data Bank? Ditangkap Polisi
- Turnamen Logika Matematika: Mahasiswa KKN 29 UMG Gelar Cerdas Cermat untuk Tingkatkan Nalar Siswa
- Inovasi Mahasiswa Pendidikan Matematika: Dua Media Satu Tujuan, Kolaborasi Alat Peraga dan GeoGebra
- Apa Itu Hak Veto? Alat Rahasia AS yang Blokir Perdamaian Gaza, Gen Z Harus Tahu!
- 10 Prompt Gemini AI Super Aesthetic Buat Edit Foto Couple, Gen Z Wajib Coba
Timnas Indonesia U-23 Takluk dari Vietnam di Final AFF U-23 2025, Ini 5 Penyebab Kekalahannya
.png)
Keterangan Gambar : Timnas Indonesia U-23 kalah 0-1 dari Vietnam U-23 pada partai final di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (29/7/2025) malam WIB.
Aksaramuda.com, 30 Juli 2025 – Harapan Timnas Indonesia U-23 untuk merengkuh gelar juara AFF U-23 2025 pupus di tangan Vietnam. Bertanding di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa malam (29/7), Garuda Muda takluk dengan skor tipis 0-1 lewat gol tunggal Nguyễn Công Phương.
Meski tampil penuh semangat di hadapan puluhan ribu pendukung, skuad asuhan Shin Tae-yong harus mengakui keunggulan taktik dan ketenangan lawan. Sejumlah faktor dinilai menjadi penyebab kekalahan Indonesia, termasuk yang membuat legenda Timnas, Rully Nere, angkat suara.
Berikut lima penyebab kekalahan Timnas Indonesia U-23 di laga final AFF U-23 2025:
Baca Lainnya :
- Cara Repsol Honda Jaga Kepercayaan Diri Marquez0
- Kalahkan Federer, Djokovic Juara Wimbledon0
- Meski Akui Sudah Sulit Menang, Rossi Belum Mau Menyerah0
- Crutchlow Finis di Posisi 19 MotoGP Amerika0
- Tyson Peringatkan Rapper 50 Cent untuk Diam0
1. Emosi Tidak Terkontrol, Fokus Pecah
Rully Nere secara terang-terangan mengkritik sikap pemain Indonesia yang dianggap terlalu emosional. "Mereka justru lebih sibuk mengincar pemain Vietnam, bukan bola," ujarnya. Mental yang tidak stabil membuat skema permainan Indonesia mudah terbaca dan kehilangan kontrol di momen-momen krusial.
2. Absennya Gelandang Kunci, Lini Tengah Tumpul
Ketidakhadiran Tony Firmansyah dan Arkhan Fikri di starting lineup menjadi pukulan besar. Lini tengah Indonesia kehilangan kreator serangan yang biasanya mampu menjaga tempo permainan. Arkhan baru dimainkan di penghujung laga, namun waktu tidak cukup untuk memberi dampak signifikan.
3. Minim Variasi Serangan
Permainan monoton dan kurangnya improvisasi menjadi sorotan lain. Bola kerap kembali ke belakang tanpa penyelesaian yang tajam. Strategi satu dimensi ini membuat pertahanan Vietnam lebih mudah mengantisipasi setiap pergerakan Garuda Muda.
4. Tekanan Sebagai Tuan Rumah Justru Membebani
Bermain di kandang sendiri ternyata menjadi beban tersendiri. Harapan besar dari publik dan rekor buruk melawan Vietnam dalam beberapa tahun terakhir turut membayangi mental pemain. Akibatnya, permainan Indonesia terlihat kurang lepas dan tidak percaya diri.
5. Gagal Memanfaatkan Peluang Emas
Sepanjang pertandingan, Indonesia sejatinya memiliki beberapa peluang untuk mencetak gol. Namun penyelesaian akhir yang kurang tenang membuat peluang tersebut terbuang sia-sia. Di sisi lain, Vietnam justru mampu memaksimalkan satu peluang penting menjadi gol kemenangan.
Evaluasi dan Harapan ke Depan
Dengan hasil ini, Vietnam mempertahankan status sebagai raja ASEAN di kelompok usia U-23. Sementara Indonesia harus segera melakukan evaluasi, baik dari aspek teknis maupun psikologis tim, menjelang ajang internasional berikutnya.
Kekalahan ini menjadi pengingat bahwa talenta saja belum cukup. Diperlukan kontrol emosi, taktik matang, dan kesiapan mental untuk bisa bersaing di level tertinggi.
Redaksi Aksara Muda
Tetap update berita sepak bola dan generasi muda hanya di AksaraMuda.com