- Mau Cuan? Ini 15 Cara Biar Duit Datang dari HP Kamu (Gak Perlu Jadi Anak Sult*n Dulu!)
- Kenapa Gen Z Lebih Memilih Freelance daripada Kantoran?
- Bendera One Piece Berkibar di HUT RI ke-80, Simbol Pemberontakan atau Nasionalisme Gaya Baru?
- Dampak Bahaya Menonton Video Porno bagi Kesehatan Mental dan Kehidupan Sosial
- Megawati Dikukuhkan Kembali sebagai Ketua Umum PDI-P di Kongres Bali
- Bos BYD Bongkar Strategi di Balik Harga Mobil Listrik Super Murah
- Obrolan ChatGPT Kini Bisa Jadi Bukti di Pengadilan, Sam Altman Beri Peringatan Tegas
- Rekening Mati Bangkit Lagi? PPATK Longgarkan Blokir 31 Juta Akun
- Cara Mengirim Artikel, Berita, dan Tulisan ke Media Online Nasional 100% Terbit
- Timnas Indonesia U-23 Takluk dari Vietnam di Final AFF U-23 2025, Ini 5 Penyebab Kekalahannya
Timnas Indonesia U-23 Takluk dari Vietnam di Final AFF U-23 2025, Ini 5 Penyebab Kekalahannya
.png)
Keterangan Gambar : Timnas Indonesia U-23 kalah 0-1 dari Vietnam U-23 pada partai final di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (29/7/2025) malam WIB.
Aksaramuda.com, 30 Juli 2025 – Harapan Timnas Indonesia U-23 untuk merengkuh gelar juara AFF U-23 2025 pupus di tangan Vietnam. Bertanding di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa malam (29/7), Garuda Muda takluk dengan skor tipis 0-1 lewat gol tunggal Nguyễn Công Phương.
Meski tampil penuh semangat di hadapan puluhan ribu pendukung, skuad asuhan Shin Tae-yong harus mengakui keunggulan taktik dan ketenangan lawan. Sejumlah faktor dinilai menjadi penyebab kekalahan Indonesia, termasuk yang membuat legenda Timnas, Rully Nere, angkat suara.
Berikut lima penyebab kekalahan Timnas Indonesia U-23 di laga final AFF U-23 2025:
Baca Lainnya :
- Cara Repsol Honda Jaga Kepercayaan Diri Marquez0
- Kalahkan Federer, Djokovic Juara Wimbledon0
- Meski Akui Sudah Sulit Menang, Rossi Belum Mau Menyerah0
- Crutchlow Finis di Posisi 19 MotoGP Amerika0
- Tyson Peringatkan Rapper 50 Cent untuk Diam0
1. Emosi Tidak Terkontrol, Fokus Pecah
Rully Nere secara terang-terangan mengkritik sikap pemain Indonesia yang dianggap terlalu emosional. "Mereka justru lebih sibuk mengincar pemain Vietnam, bukan bola," ujarnya. Mental yang tidak stabil membuat skema permainan Indonesia mudah terbaca dan kehilangan kontrol di momen-momen krusial.
2. Absennya Gelandang Kunci, Lini Tengah Tumpul
Ketidakhadiran Tony Firmansyah dan Arkhan Fikri di starting lineup menjadi pukulan besar. Lini tengah Indonesia kehilangan kreator serangan yang biasanya mampu menjaga tempo permainan. Arkhan baru dimainkan di penghujung laga, namun waktu tidak cukup untuk memberi dampak signifikan.
3. Minim Variasi Serangan
Permainan monoton dan kurangnya improvisasi menjadi sorotan lain. Bola kerap kembali ke belakang tanpa penyelesaian yang tajam. Strategi satu dimensi ini membuat pertahanan Vietnam lebih mudah mengantisipasi setiap pergerakan Garuda Muda.
4. Tekanan Sebagai Tuan Rumah Justru Membebani
Bermain di kandang sendiri ternyata menjadi beban tersendiri. Harapan besar dari publik dan rekor buruk melawan Vietnam dalam beberapa tahun terakhir turut membayangi mental pemain. Akibatnya, permainan Indonesia terlihat kurang lepas dan tidak percaya diri.
5. Gagal Memanfaatkan Peluang Emas
Sepanjang pertandingan, Indonesia sejatinya memiliki beberapa peluang untuk mencetak gol. Namun penyelesaian akhir yang kurang tenang membuat peluang tersebut terbuang sia-sia. Di sisi lain, Vietnam justru mampu memaksimalkan satu peluang penting menjadi gol kemenangan.
Evaluasi dan Harapan ke Depan
Dengan hasil ini, Vietnam mempertahankan status sebagai raja ASEAN di kelompok usia U-23. Sementara Indonesia harus segera melakukan evaluasi, baik dari aspek teknis maupun psikologis tim, menjelang ajang internasional berikutnya.
Kekalahan ini menjadi pengingat bahwa talenta saja belum cukup. Diperlukan kontrol emosi, taktik matang, dan kesiapan mental untuk bisa bersaing di level tertinggi.
Redaksi Aksara Muda
Tetap update berita sepak bola dan generasi muda hanya di AksaraMuda.com